Ekspresikan Cita-cita Lewat Goresan Mural

    Ekspresikan Cita-cita Lewat Goresan Mural

    Batang - Para pelajar SMKN 1 Batang mengekspresikan harapan dan cita-citanya lewat sebuah goresan kuas dengan cat warna-warni yang diaplikasikan dalam bentuk mural pada tembok sekolah. Mural dipilih jadi media paling tepat sebagai langkah awal untuk memotivasi anak didik, agar memiliki cita-cita yang bisa terwujud di masa depan.Koordinator Fasilitas P5, sekaligus guru SMKN 1 Batang, Handis Wiyantoro menyampaikan, ada 10 mural yang dibuat oleh pelajar kelas X, dengan tema cita-cita.

    “Mural ini untuk mengekspresikan karir mereka di masa depan, seperti guru, seniman, atlet, wanita karir, pengusaha dan lainnya, ” katanya, saat ditemui usai meninjau proses pembuatan mural, di tembok halaman belakang, SMKN 1 Batang, Kabupaten Batang, Jumat (17/2/2023).
    Ia menerangkan, apabila sebuah cita-cita dituangkan dalam bentuk mural, dapat menjadi pengingat mereka. Disamping itu dari sisi estetik, mereka juga dapat menunjukkan keindahan sebuah karya mural.

    “Semoga lewat mural ini anak-anak bisa terpacu mewujudkan cita-citanya, meningkatkan kompetensi diri dan mendapatkan karir yang diimpikannya nanti. Kami juga mendukung kepada anak yang berbakat dalam seni mural, karena bisa dijadikan ladang bisnis yang mendatangkan cuan yang lumayan, ” harapnya.

    Salah satu siswi yang berbakat dalam seni mural yakni Sintia. Hobi melukisnya sudah ia geluti sejak duduk di bangku sekolah dasar.
    “Senang sih ada mural, jadi bisa jadikan tempat untuk berekspresi, ladang untuk menunjukkan bakat seni lukis juga, yang lebih terarah. Kalau mural baru pertama kali karena dari dulu seringnya di kertas, ” jelasnya.
    Ke depan, remaja yang bercita-cita menjadi seniman itu, berkeinginan untuk mengembangkan seni lukis di dunia digital, menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.

    Senada, Dewa Adi Prasetyo yang memiliki hobi melukis animasi ini mendukung pengaplikasian mural di ruang publik. Sehingga kesan yang ditunjukkan adalah ruang publik yang penuh nilai estetik dan tertata rapi.

    “Kalau dibikin mural di lingkungan sekolah jadi tambah menarik. Beda ketika melihat vandalisme, sangat tidak menarik dan tidak mendidik, karena mencoret-coret tembok rumah orang, ” ujar dia.
    Ia mengharapkan, media untuk seni mural agar diperbanyak terutama di ruang publik, sehingga menghindari terjadinya vandalisme. 

    Lutfi Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    BPIH Naik, Calhaj 2020 Tak Perlu Tambah...

    Artikel Berikutnya

    Harlah 1 Abad NU, 15.000 Orang Hadiri Pengajian...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami